Melacak Wawasan Keagamaan Generasi Awal Muhammadiyah

Pada abad ke-19 dan ke-20, jaringan keagamaan Nusantara dan Timur Tengah terjalin erat. Muhammadiyah lahir dari jaringan keagamaan kosmopolitan ini, sehingga memberi corak pemikiran yang khas pada ideologi organisasi. Para tokohnya merupakan haji yang pernah menetap dan mendalami pengetahuan agama di Mekkah dan Madinah, kemudian ke Kairo. Michael Laffan dalam “An Indonesian Community in Cairo: Continuity and Change in a Cosmopolitan Islamic Milieu” menyebut daya tarik Kairo saat itu: (1) satu-satunya kota di Timur Tengah yang telah memiliki mesin percetakan; (2) pusat modernitas Arab dan Dunia Islam, yang menjadi tempat…

Read More